![]() |
Reporter: Edy Handoko | Editor: zoo-ganx |
Siap-siap,
bertepatan dengan fenomena Gerhana Matahari Hibrida (GMH) di akhir Ramadhan mendatang, satelit
seberat 270 kg milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) akan jatuh
menghujam bumi. Satelit Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic
Imager (RHESSI) NASA, yang mempelajari matahari dari tahun 2002 hingga
penonaktifannya pada tahun 2018, diperkirakan memasuki atmosfer bumi pada
Kamis, 20 April 2023, pukul 8.30 WIB.
Dilansir
dari laman website resmi NASA, Space.com, Selasa 18 April 2023, Joe London
salah sarju Pejabat NASA mengatakan, diperkirakan jatuhnya benda bersayap itu
bisa lebih cepat atau lebih lambat 16 jam dari estimasi waktu yang ditentukan
sebelumnya. "Pesawat ruang angkasa NASA
yang mati akan jatuh kembali ke Bumi dalam beberapa hari ke depan," kata
Joe London.
London menjelaskan,
benda seberat 600 pon atau mencapai 270 kg itu sebagian massanya akan berubah
menjadi abu dan uap. Perubahan itu sesaat sebelum satelit masuk atmosfer bumi. "Sebagian
besar massa itu akan berubah menjadi abu dan uap saat RHESSI memasuki atmosfer
bumi," beber London. London juga
menambahkan, beberapa komponen akan bertahan saat masuk kembali ke bumi. Namun,
tak dijelaskan secara rinci di wilayah mana satelit RHESSI tersebut akan jatuh. "Saat
masuk bumi, satelit dikhawatirkan akan menimpa orang atau bangunan itu sangat
kecil kemungkinan. Tapi harus tetap waspada," imbuh London.
Diketahui,
Jatuhnya sampah dari NASA tersebut bertepatan dengan dimulainya gerhana
matahari 20 April 2023 yang diperkirakan terjadi pada pukul 8.30 WIB. Sedangkan,
gerhana matahari, akan dimulai pukul 8.36 WIB dan berakhir pukul 13.59 WIB.
Jika dibandingkan, satelit RHESSI akan lebih dulu masuk atmosfer dan menghujam
bumi sebelum Gerhana Matahari Hibrida terjadi.
Sumber : sumeks.disway.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar